Komite Penyelenggara
Asian Games Indonesia (INASGOC) berhasil menyuguhkan acara pembukaan yang
spektakuler. Acara pembukaan yang ditunggu rakyat Indonesia itu berjalan dengan
lancar dan penuh kemeriahan. Mungkin sebelumnya banyak kalangan yang
bertanya-tanya apakah Indonesia mampu menyuguhkan pembukaan yang spektakuler? Apakah
Indonesia mempunyai sumber daya yang cukup untuk menyelenggarakan event
internasional ini? Berbagai pertanyaan lainnya bergelayut dalam benak rakyat
Indonesia.
Pertanyaan-pertanyaan
itu bisa dimaklumi karena Indonesia baru bisa kembali menjadi tuan rumah ajang
olahraga internasional setelah setengah abad berlalu. Pada tahun 1962,
Indonesia pertama kali menjadi tuan
rumah ajang olahraga terbesar di Asia. Pada waktu itu, Jakarta terpilih setelah
mengalahkan Karachi dalam pemungutan suara pemilihan tuan rumah. Setelah terpilih,
Soekarno melakukan pembangunan besar-besaran guna menyukseskan penyelenggaraan
Asian Games. Bangsa Indonesia ingin menunjukkan kemampuan menjadi tuan rumah
ajang olahraga terbesar di dunia meskipun usia Indonesia masih muda, yaitu 17
tahun. Berkat usaha keras bangsa Indonesia, penyelenggaraan Asian Games 1962
berhasil dilaksanakan dengan baik dan sukses.
Setelah setengah
abad lebih, bangsa Indonesia kembali mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah
Asian Games ke-18. Tanggal “cantik” pun dipilih sebagai pembukaan ajang ini,
yaitu 18.8.18 (18 Agustus 2018). Persiapan pembukaan diupayakan semaksimal
mungkin agar acara pembukaan bisa berjalan sukses dan spektakuler. Ribuan orang
dan tenaga profesional didapuk untuk menyukseskan perhelatan ini.
Akhirnya,
pada 18.8.18 Indonesia berhasil menyelenggarakan pembukaan Asian Games dengan
sukses dan spektakuler. Gegap gempita acara pembukaan tidak hanya berlangsung
pada saat pembukaan, tetapi berhari-hari setelah acara pembukaan masih saja ada
rakyat Indonesia yang membicarakan acara pembukaan itu. Pada saat pembukaan,
Indonesia berhasil menunjukkan kepada bangsa Asia keragamaan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Keragaman itu ditampilkan dengan keindahan sehingga memukau
mata yang memandangnya. Tarian-tarian dan lagu dari berbagai daerah di
Indonesia disuguhkan di megahnya panggung pembukaan Asian Games itu.
Bangsa Indonesia
ingin menunjukkan bahwa keragaman bukanlah permasalahan. Keragaman bukanlah
pemecah belah bangsa. Keragaman tidak akan pernah menjadi penghalang untuk
melangkah maju ke depan. Tapi, keragaman adalah anugerah terindah yang tidak
dimiliki oleh bangsa lainnya. Keragaman menjadi keistimewaan, kekuatan, dan
kejayaan bagi perjalanan bangsa Indonesia. Keragaman itu dibingkai dalam sebuah
bingkai emas yang bernama “Bhinneka Tunggal Ika”.
Tidak hanya
gempita keragaman yang berhasil disuguhkan oleh Indonesia, aksi Presiden Joko
Widodo (Jokowi) dalam pembukaan itu juga berhasil menghibur setiap mata yang
memandang. Bahkan, setelah berhari-hari, aksi itu masih saja menjadi topik
hangat pembicaraan. Aksi presiden Jokowi yang menggunakan moge (motor gede)
untuk sampai ke acara pembukaan menarik berbagai kalangan untuk berkomentar. Bagi
yang paham dengan dunia entertainment, aksi Jokowi itu sungguh sangat
menghibur.
Bagaimana pun
juga, Jokowi adalah presiden Indonesia. Biasanya, sebagai presiden tentunya
formalitas dalam sebuah pembukaan ajang olahraga Internasional merupakah suatu
keniscayaan. Ternyata, Jokowi malah bisa memadukan keformalan itu dengan
hiburan yang mungkin tidak pernah terbayangkan oleh bangsa Indonesia dan Asia
pada umumnya. Berbagai media massa di Korea Selatan, Cina, India, Jepang dan
lain-lain mencatat aksi presiden Indonesia tersebut.
Namun, bagi yang tidak paham mempertanyakan siapa orang yang menunggangi
moge tersebut. Malah ada yang meminta Jokowi untuk jujur. Tentunya, orang yang
paham akan tersenyum dengan pernyataan dan permintaan mereka yang tidak paham. Tapi,
biarkan saja apa kata mereka. Toh yang penting kita bangsa Indonesia
telah berhasil menyelenggarakan pembukaan Asian Games ke 18 dengan sukses
gempita dan spektakuler.[]
0 Komentar